KEBIJAKAN MONETER I - watermark
Headlines News :
Home » » KEBIJAKAN MONETER I

KEBIJAKAN MONETER I

Written By Unknown on Rabu, 31 Oktober 2012 | 05.57


Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan pemerintah di bidang keuangan dalam hal mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga, yang bertujuan untuk menjaga kestabilan nilai rupiah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
1.      Menjaga Stabilisasi Ekonomi
Stabilisasi ekonomi merupakan suatu keadaan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan.
2.      Menciptakan Kesempatan Kerja
Jika pertumbuhan ekonomi positif, maka kegiatan usaha atau kegiatan produksi meningkat. Peningkatan produksi akan diikuti dengan terbukanya kesempatan kerja, pendapatan masyarakat meningkat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3.      Kestabilan Harga
Kondisi ekonomi yang baik akan ditandai dengan tingkat harga barang yang stabil. Harga barang yang terjangkau oleh masyarakat sehingga daya beli masyarakat meningkat.
4.      Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran intenasional yang seimbang menunjukkan stabilisas8 ekonomi di suatu negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
Instrumen Moneter
Kebijakan moneter mencakup :
a.       Kualitatif
Mempengaruhi nilai dan jumlah uang yang beredar secara tidak langsung melalui bujukan moral kepada pelaku moneter agar jangan terlalu berspekulasi dengan uang yang dapat mengakibatkan jumlah uang yang beredar tidak stabil.
b.      Kuantitatif
1.      Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Kebijakan pemerintah menjual ataupun membeli obligasi ke pasar bebas dengan tujuan mengendalikan jumlah uang yang beredar (money supply).
Apabila inflasi, pemerintah menjual surat berharga kepada masyarakat, akibatnya jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang.
Apabila deflasi, pemerintah membeli surat berharga dari masyarakat, akibatnya jumlah uang beredar di masyarakat bertambah.
2.      Kebijakan Rasio Kas (Cadangan Minimum)
Kebijakan pemerintah dengan cara mengubah cadangan minimum. Cadangan minimum adalah perbandingan antara uang tunai yang disimpan di Bank (uang yang dipinjamkan ke nasabah) dengan jumlah simpanan para nasabah yang meliputi giro, deposito, dan lain-lain.
Apabila inflasi, pemerintah menaikkan tingkat suku bunga umum, maka masyarakat akan cenderung menabung sehingga uang yang beredar di masyarakat berkurang.
Apabila deflasi, pemerintah menurunkan tingkat suku bunga bak umum, maka masyarakat akan cenderung menarik uang dari bank untuk kegiatan produksi sehingga jumlah uang yang beredar bertambah.
3.      Pengawasan Kredit secara Selektif
Bertujuan agar bank-bank yang memberikan (pinjaman) dan yang melakukan investasi harus sesuai dengan yang diinginkan pemerintah.
Kebijakan Uang Longgar (Easy Money)
Bertujuan untuk mengatasi deflasi (menambah jumlah uang beredar) yang dipakai pemerintah untuk mempermudah syarat kredit dengan tujuan meningkatkan produksi.
4.      Kebijakan Uang Ketat (Tight Money)
Pemerintah menerapkan kredit selektif untuk membatasi jumlah uang yang beredar (mengatasi laju inflasi).
5.      Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
Kebijakan pemerintah di bidang keuangan dengan jalan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga.











Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Recent Post

Comments

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. watermark - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template