PERMINTAAN DAN PENAWARAN SERTA
TERBENTUKNYA HARGA PASAR
A. Permintaan Barang dan Jasa
1. Pengertian Permintaan
Coba
kalian perhatikan contoh pengalaman Desi berikut ini. Desi ingin membuka usaha
toko buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya dia
membuat catatan belanja berikut ini.
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk
Berdasarkan
daftar belanjaan Desi di atas menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk sebesar
Rp4.500,00, Desi akan membeli jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp6.000,00,
maka Desi hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Desi untuk membeli
jeruk dalam berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu merupakan contoh
permintaan. Pada saat Desi menyusun daftar permintaan jeruk, apakah hanya
mempertimbangkan harga saja? Tentunya tidak, bukan? Desi juga harus
mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia dapat digunakan
untuk memenuhi keinginan Desi untuk membeli jeruk maka permintaan jeruk dapat
terjadi. Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan
pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang
yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka
permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta
pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada
faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain
harga pengaruhnya tidak sekuat faktor harga. Berikut ini faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan.
a. Harga
Barang itu Sendiri
Harga
barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah
permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga
turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
b
. Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Harga
barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa
yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan
beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang
substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya
kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan
kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan
terhadap kemeja.
c
. Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang
pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor,
barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan
orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d
. Pendapatan
Besar
kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya
permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka
permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika
pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun.
Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari
hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg.
Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli
kopi sebanyak 40 kg.
e
. Selera Konsumen
Selera
konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta.
Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak
orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena
selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone
yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
f
. Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas
kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan
terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya
jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan
masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya
dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan
semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00
walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
g
. Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila
konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah
jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal.
Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen
cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan
harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih
banyak.
h.
Jumlah Penduduk
Pertambahan
penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk
dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
3. Macam-Macam Permintaan
Permintaan
dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan
daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a. Permintaan
Menurut Daya Beli
Berdasarkan
daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan
efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini,
seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan
potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang
sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan
pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai
uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk
membeli kulkas.
3) Permintaan
absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak
disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai
kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin
membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup
untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli
sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
b
. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan
jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan
permintaan kolektif.
1
) Permintaan individu
Permintaan
individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1
mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2
) Permintaan kolektif
Permintaan
kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan
perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.
Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan
membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan
maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat
pada Tabel 17.2.
Tabel 17.2 Daftar Permintaan Pasar
terhadap Jeruk
4. Hukum Permintaan
Coba
kalian perhatikan lagi pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel tersebut? Ketika harga jeruk
Rp4.500,00/kg permintaan Desi sebesar 140 kg. Namun ketika harga jeruk
Rp6.000,00/kg, permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi harga suatu barang, permintaan akan turun. Kondisi tersebut
menggambarkan bunyi hukum permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang
menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
Pada
hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah
(dianggap tetap).
5. Kurva Permintaan
Hukum permintaan yang
telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang
disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan
Desi dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini.
Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
Berdasarkan
tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di samping. Bentuk kurva
permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari
kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang
diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu kalian sadari, bahwa
ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan
dan jumlah barang yang bersedia diminta.
Apakah
perbedaan dari kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi, permintaan
adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada
pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan
menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah
permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya
permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan
bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian,
setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
6. Pergeseran Kurva Permintaan
Pergeseran
kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan
bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai
permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa
berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu
sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi
jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka
jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi
mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Untuk lebih
jelasnya perhatikan Tabel 17.4 dan bentuk kurva berikut ini.
Tabel 17.4 Daftar Jumlah Jeruk yang
Diminta Akibat Perubahan Pendapatan
Apabila
dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di
bawah ini.
Perhatikan
kurva permintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D
ke D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva
permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan
pendapatan. Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah
permintaan karena penurunan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta
dapat menggeser kurva permintaan.
B. Penawaran Barang dan Jasa
1. Pengertian Penawaran
Kalian
tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi, bukan? Jika kalian
sudah lupa, mari kita bersama-sama mengingat kembali mengenai permintaan.
Berdasarkan daftar permintaan jeruk Desi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
harga, jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal tersebut apabila dilihat
dari sisi pembeli. Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual jeruk? Supaya
kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama mengenai
daftar penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk
Pak Heri
Tabel
di atas menunjukkan berbagai jumlah jeruk yang ingin dijual oleh Pak Heri pada
berbagai tingkat harga tertentu pada saat tertentu. Pak Heri sebagai penjual
tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu jika Pak Heri
menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin ditawarkan
sebanyak 50 kg. Apabila harganya Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan
adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar
Rp6.000,00, Pak Heri akan menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak
110 kg. Daftar yang menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri itulah merupakan
contoh penawaran. Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia
ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga
naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun,
maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran
dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan
menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a. Harga
Barang itu Sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun
jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga
sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun
mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b
. Harga Barang Pengganti
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti
ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga
kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah,
sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c
. Biaya Produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti
biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
d
. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat
berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi
yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi
dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.
Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun
dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan
biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap
yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula
pasir lebih banyak.
e
. Pajak
Pajak
yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi,
akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f
. Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan
harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika
perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan
masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa
naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi
jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
3. Macam-Macam Penawaran
Apabila ditinjau dari
jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
a. Penawaran
Individu
Penawaran
individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh
penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
b
. Penawaran Kolektif
Penawaran
kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan
jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar
merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran
kolektif yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar dapat
kalian lihat pada Tabel 17.6.
Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar
terhadap Jeruk
4. Hukum Penawaran
Coba
kalian perhatikan daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan
terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri
sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya
sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan
sebanyak 110 kg. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel di atas?
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang,
jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum
penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
Hukum
penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran
tidak berubah (ceteris paribus).
5. Kurva Penawaran
Kurva
penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Coba kalian perhatikan Tabel 17.5
mengenai daftar penawaran jeruk Pak Heri. Kurva penawaran dapat dibuat
berdasarkan tabel tersebut.
Perhatikan
kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian
kurva penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan
berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak
jumlah barang yang ditawarkan.
6. Pergeseran Kurva Penawaran
Sama
halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami
pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran
selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya
kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah
penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser
ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan
harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk
menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di
masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya.
Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri
sebelum dan sesudah kenaikan harga.
Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang
Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel
di atas jika dibuat grafik akan tampak seperti berikut ini.
Perhatikan
kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan
kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih
faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran
sekaligus menggeser kurva penawaran.
C. Harga Pasar
1. Pengertian Harga Pasar
Kalian
telah mempelajari mengenai permintaan dan penawaran. Permintaan selalu
berhubungan dengan pembeli, sedangkan penawaran berhubungan dengan penjual.
Apabila antara penjual dan pembeli berinteraksi, maka terjadilah kegiatan jual
beli. Pada saat terjadi kegiatan jual beli di pasar, antara penjual dan pembeli
akan melakukan tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga. Pembeli selalu
menginginkan harga yang murah, agar dengan uang yang dimilikinya dapat
memperoleh barang yang banyak. Sebaliknya, penjual menginginkan harga tinggi,
dengan harapan ia dapat memperoleh keuntungan yang banyak. Perbedaan itulah
yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga. Harga yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak disebut harga pasar. Pada harga tersebut jumlah barang yang
ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Dengan demikian harga pasar
disebut juga harga keseimbangan (ekuilibrium).
2. Terbentuknya Harga Pasar
Faktor
terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran.
Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar jika
jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Untuk lebih jelasnya
perhatikan Tabel 17.8 mengenai daftar permintaan dan penawaran buah jeruk.
Tabel 17.8 Daftar Permintaan dan
Penawaran Jeruk
Pada
tabel di atas, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp5.250,00. Pada harga
tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta
yaitu sebesar 350 kg. Jumlah jeruk 350 kg disebut jumlah keseimbangan. Agar
kalian lebih jelas memahami harga keseimbangan perhatikan grafik di bawah ini.
Pada
kurva di atas, titik keseimbangan pasar terjadi pada titik E (ekuilibrium), di
mana pada harga Rp5.250,00, jumlah barangbarang yang diminta sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan yaitu sebesar 350 kg. Harga sebesar Rp5.250,00 disebut
harga keseimbangan, sedangkan jumlah jeruk 350 kg disebut sebagai jumlah
keseimbangan. Apabila pada tingkat harga Rp6.000,00 penjual menawarkan jeruknya
sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli hanya membutuhkan jeruk sebanyak 200 kg, apa
yang akan terjadi? Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus)
sebanyak 300 kg jeruk (500 kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga
Rp5.500,00 dan Rp5.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang
dijual.
Berbeda
halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin dibeli
sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak 200 kg. Dengan
demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi oleh penjual.
Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah penawaran maka
akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage. Berdasarkan uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat
hal-hal berikut ini.
a. Antara
penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
b. Adanya
kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang
yang ditawarkan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !